RSS
Wecome to my Blog, enjoy reading :)

Sabtu, 12 Maret 2011

Tangisan ‘Amru bin Ash Karena Takut Kepada Allah

....

Diriwayatkan oleh Syammah al-Mahri :


Kami menjenguk ‘Amru bin Ash tatkala dia sedang sakit menjelang kematiannya.Dia memalingkan wajahnya ke tembok dan menangis panjang.

Kemudian anaknya berkata,” Apa yang membuat ayah menangis? Bukankan Rasulullah telah memberikan kepada ayah ini dan itu !”

Pada saat itu, dia menangis terisak-isak sambil memalingkan wajahnya kea rah tembok. Kemudian dia memalingkan wajahnya kepada kami, dan berkata, “Sesungguhnya sesuatu yang paling baik adalah kesaksian, bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”

Akan tetapi dalam hidup ini aku telah mengalami tiga fase. Fase pertama, diriku adalah orang yang paling benci kepada Rasulullah. Sama sekali aku tidak suka jika ada orang yang membantunya. Jika melihatnya, maka aku ingin membunuhnya. Jika saja aku mati dalam keadaan seperti itu, maka sudah pasti aku akan termasuk penghuni neraka.

Fase kedua, kemudian Allah menjadikan Islam di dalam hatiku, dan aku datang kepada Rasulullah agar beliau membantuku. Aku berkata kepada Nabi,” Lebarkanlah tangan kananmu,” akan tetapi Nabi tetap menggemgam telapak tanganku.

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata,” Wahai ‘Amru kamu kenapa?”


‘Amru menjawab,” Aku ingin mengajukan syarat.”

Nabi bertanya,” Syarat apa itu?”

‘Amru menjawab,” Aku mengajukan syarat agar Nabi memaafkan diriku.”

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,” Wahai ‘Amru, engkau tahu bahwa Islam telah melebur dosa-dosa yang ada sebelumnya, hijrah telah melebur dosa-dosa yang ada sebelumnya, dan haji telah melebur dosa-dosa yang terjadi sebelumnya.”

Fase ketiga, aku melihat dirikuorang yang paling mencintai Rasulullah. Mataku tidak bisa terlepas dari bayangan kemuliaannya. Jikalau aku diminta untuk melupakannya, maka aku tidak sanggup karena kedua mataku telah terpenuhi keagungannya. Jika saja aku mati dalam keadaan seperti ini, maka aku berharap menjadi penghuni surga.

Kemudian setelah itu, semuanya hilang hingga aku tidak tahu di manakah aku, atau bagaimana keadaanku. Jika aku mati, maka jangan layat aku dengan tangisan atau dengan apai ( adat orang jahiliyah; melayat orang meninggal dengan menangis sambil teriak-teriak dan membawa obor api). Jika kalian menguburku, maka makamkanlah aku ke dalam tanah. Sungguh aku minta tolong kepada kalian hingga aku tahu apa yang diperintahakan oleh para utusan Allah ( malaikat Munkar-Nakir kepada diriku).

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bisa belajar dari setiap kisah yang telah lalu. Mari kita giat mencari bekal untuk kehidupan di dimensi lain nanti. SemangKA ( Semangat Karena Allah )


 
Copyright 2009 me and physics Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Ezwpthemes