RSS
Wecome to my Blog, enjoy reading :)

Senin, 24 Oktober 2011

Menjadi Mahasiswa Muslim yang Baik

MAHASISWA? Dapat dipisahkan menjadi 2 suku kata, maha dan siswa. Secara sederhana dari dua kata tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa mahasiswa adalah seorang yang “lebih” dari sekedar siswa. Saat kita mendengar kata mahasiswa, mungkin hal yang pertama muncul dalam benak kita adalah seorang akademis, atau lebih sederhana orang yang berkecimpung dengan kegiatan belajar di dunia perkuliahan. Terlepas dari kata “mahasiswa” tersebut, yang akan dibahas dalam tulisan ini bukan apa mahasiswa itu? Tetapi bagaimana menjadi mahasiswa yang benar dan baik tanpa melupakan identitas kita sebagai seorang muslim.

Menjadi mahasiswa muslim yang baik merupakan dambaan atau keinginan setiap muslim yang sedang menjalani dunia perkuliahannya di kampus. Hal ini dikarenakan ketika kita menjadi seorang muslim yang baik, kita dapat membentengi atau menjaga sikap dan perilaku kita sehari-hari agar selalu berada di jalan-Nya dan tidak menyimpang dari ajaran-ajaran Islam sehingga kita dapat selamat dunia dan akhirat. Pentingnya menjadi muslim yang baik bagi mahasiswa dikarenakan masa remaja dan pendewasaan terjadi pada saat kita menginjak dunia perkuliahan ini. Masa remaja dan pendewasaan ini sangat rentan sekali dengan perilaku-perilaku buruk, seperti hal nya ingin mencoba sesuatu yang baru dalam kehidupan. Sayangnya yang banyak dialami oleh seseorang remaja yang menjadi mahasiswa adalah mencoba sesuatu yang baru dalam konteks negatif seperti cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, bergaul secara “bebas” tanpa adanya aturan, serta pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari kebaikan. Lingkungan yang tidak baik merupakan faktor yang dapat menyebabkan hal ini dapat terjadi.

Cara agar kita sebagai mahasiswa dapat membentengi diri dari hal-hal negatif dan tetap istiqamah di jalan-Nya adalah :

1. Berteman dengan orang-orang yang beriman.

Maksud point pertama di sini adalah bukan kita membeda-bedakan seseorang untuk menjadi teman kita, kita boleh dan bebas berteman dengan siapa saja. Hal yang penting adalah kita bisa memilih mana yang baik dan buruk dari teman kita tersebut. Yang baiknya diambi, yang buruknya dibuang. Ada yang bilang bahwa jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan kecipratan minyak wangi tersebut sehingga menyebabkan kita wangi, dan jika kita berteman dengan seorang pemabuk, maka kita akan kecipratan bau alkohol yang memabukan tersebut. Jadi, lebih dekatlah kepada orang-orang beriman sehingga kita dapat saling mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan.

2. Mendengarkan perkataan dan memilih perkataan yang baik

Hal ini dapat kita pelajari dari firman Allah dalam surat Az Zumar ayat 18

“...yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.

Maksud yang paling baik di sini adalah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al Quran karena ia adalah yang paling baik. Dari ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa isi dalam kandungan AL Quran adalah perkataan yang paling baik diantara perkataan-perkataan yang lain, karena itu merupakan perkataan Allah untuk kita. Begitu banyak perkataan yang kita dengar sehari-hari di kampus atau dimanapun kita berada, hal itu merupakan wajar adanya. Yang harus kita lakukan adalah menyaring setiap perkataan tersebut, apakah sesuai dengan Al Quran? atau malah menyimpang dari Al Quran? Jadi perbanyaklah berkomunikasi dengan Al Quran agar kita tetap terjaga di jalan-Nya, karena pesan-pesan terbaik ada di dalamnya.

3. Jadilah mahasiswa yang selalu berpikir dan berbuat kebaikan

Allah Swt berfirman dalam surat Al A’raf ayat 179 yang artinya:

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekusaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”.

Jadilah mahasiswa yang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Kita sebagai mahasiswa harus selalu memikirkan hal-hal kecil maupun besar yang kita alami untuk menjadi pembelajaran dalam hidup. Kita pun harus menyadari bahwa semua Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia jika kita mau memikirkannya. Contoh kecilnya adalah ketika kita sedang tidur lelap di tengah malam, tiba-tiba seekor nyamuk menghisap darah kita, sehingga kita terbangun karena tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Jika kita mau memikirkan hal tersebut, mengapa nyamuk tersebut mengganggu kita di tengah malam maka berpikirlah bahwa nyamuk tersebut diutus oleh Allah SWT agar kita melaksanakan solat malam. Subhanallah, indah dan menyenangkan bukan ketika kita berpikir tentang sisi lain penciptaan seekor nyamuk di dunia untuk membangunkan seseorang agar solat malam?

Selain mahasiswa dituntut untuk selalu berpikir mulai dari hal kecil hingga besar, kemuliaan manusia sebagai mahasiswa bisa kita pahami dari iman dan amal shaleh atau kebaikannya dalam bersikap, berpikir, dan bertingkah laku dimanapun dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Itu sebabnya, semakin banyak perbuatan baik yang dilakukan, maka akan semakin mulia harkat dan martabatnya dihadapan Allah Swt. Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk berloma-lomba dalam kebaikan sebagaimana firman Allah yang artinya:

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS 2:148).

Ayooo menjadi mahasiswa yang baik dan benar tanpa melupakan identitas kita sebagai muslim. Perkuat “sistem imun” untuk melawan “partikel-partikel” negatif yang dapat merusak diri ini dengan cara seperti yang telah disebutkan di atas !

Jadilah mahasiswa yang syar’i, tetap semangat belajar untuk kesejahteraan bersama serta yang paling penting adalah tetap istiqamah di jalan Allah SWT. Seimbangkan semua hal tersebut, Insya Allah kita akan menjadi mahasiswa muslim yang BAIK !

Selasa, 23 Agustus 2011

Tumblr

assalamualaikum..
sekarang udah jarang nulis di blog ni, # gak ada yang nanya

sekarang keseringan nulis di tumblr :

http://chevyiskandar.tumblr.com/

maen ke tumblr juga yaa :) #kayak ada yang baca aja yaa hhe

wassalamualiakum..


Minggu, 14 Agustus 2011

40 keistimewaan wanita

Berikut merupakan keistimewaan wanita menurut Islam, menunjukkan betapa Islam begitu menghormati dan menghargai para wanita yang sholehah.

1.Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh.

2.Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA dan orang yang takutkan ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

3.Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.

4.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak pria. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah- olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail Alaihissalam

5.Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam) di dalam syurga.

6.Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

7.Daripada Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan se Suatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

8.Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

9.Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

10.Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11.Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).

12.Aisyah r.a. berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap pria?” tanya Aisyah kembali, Jawab Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam “Ibunya.”

13.Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.

14.Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15.Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA menatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16.Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA

17.Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18.Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19.Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA

20.Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

21.Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 pria yang jahat.

22.Rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

23.Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya daripada badannya (susu badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

24.Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

25.Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

26.Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

27.Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

28.Wanita yang memerah susu binatang dengan “bismillah” akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

29.Wanita yang menguli tepung gandum dengan “bismillah”, Allah akan berkatkan rezekinya.

30.Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

31.Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

32.Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

33.Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

34.Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

35.Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

36.Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo(2½ thn),maka malaikat-malaikat dilangit akan khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

37Jika wanita memicit/mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.

38.Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

39.Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

40.Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

Kamis, 09 Juni 2011

Syukur di Semester 4 :)

.....

Gimana kabarnya di semester 4 ?? Hmm tidak terasa udah berakhir aja. Tawa, canda, senang, sedih, duka, derita, keringat yang mengalir, tubuh yang panas dingin, otak yang pusing, mata yang kurang tidur, tubuh yang sering masuk angin akibat begadang sampai peting (baca : malem-bahasa sunda), nilai yang tidak sesuai harapan, semua jadi satu di sana hhe rada lebay yaa. Banyak deh yang dirasin di semester 4 ini pokoknya, banyak bertemu orang-orang baru, pengalaman baru, pelajaran baru, dan banyak banget hal baru deh pokoknya yang belum ditemuin di semester sebelumya. Bener tidak? Karena semakin berjalannya waktu, pasti banyak hal baru yang ditemuin seandainya kita mau menyadari itu dan mau mengambil pelajaran dari hal tersebut.

Apapun itu yang dirasakan marilah kita bersyukur yuk, karena masih banyak hal yang harus kita syukuri. Hal-hal seperti di atas itu tidak ada apa-apanya dibandingkan yang Allah kasih ke kita, dari mulai nikmat sehat, umur panjang, nikmat masih bisa lihat, denger, berbicara, mempunyai orang tua yang sayang kepada kita, temen yang selalu menyemangati dalam hal duniawi maupun akhirat, masih banyak lagi deh yang patut kita syukuri yang tidak bakal kita bisa hitung seandainya di suruh hitung. Memakai rumus Schrodinger, Maxwell, Einsten maupun rumus apapun ini di dunia tidak ada yang bisa memecahkan atau menghitung nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Salah satu kunci agar kita bisa semakin bertakwa kepada Allah SWT adalah dengan cara merenungkan dan memikir-mikir nikmat-nikmat Allah SWT, khususnya nikmat-nikmat yang sering terlupakan. Memang kita tidak akan mampu menghitung nikmat-nikmat Allah, sebagaimana ditegaskan Allah dalah surah Ibrahim ayat 34:

...و إن تعدوا نعمة الله لا تحصوها..... (إبراهيم: 34)

Jika kalian menghitung nikmat Allah maka niscaya kalian tidak akan bisa menghitungnya.


Namun begitu kita tetap diperintah untuk merenungkan nikmat-nikmat Allah, sebab ini akan membawa faedah yang besar bagi diri kita sendiri sebagai hamba-Nya. Setidaknya ada 2 faedah yang akan kita peroleh:

  1. Kita bisa membedakan antara nikmat yang betul-betul bermanfaat bagi hidup kita dan nikmat-nikmat semu yang cenderung merusak kualitas hidup kita.
  2. Mata hati dan pikiran kita menjadi tajam, tidak hanya melihat nikmat-nikmat yang besar yang kasat mata, tapi bisa dengan mudah melihat nikmat-nikmat yang sering tidak nampak, tersembunyi, dan terlupakan.

Jika ini bisa kita lakukan maka kita akan menjadi hamba-hamba yang syakuur (pandai bersyukur). Rasa syukur kita akan mendorong dan memperkuat ketulusan kita dalam beribadah, dan akhirnya hidup kita akan penuh dengan ketakwaan yang berkualitas terhadap Allah SWT.

Allah sungguh baik kepada kita, yang paling mengerti kita, karena semua peristiwa itu dibuat agar kita menyadari bahwa kita itu tidak ada apa-apanya di dunia ini, tidak ada yang patut kita sombongin, mulai dari harta atau ilmu yang kita punya. Seandainya kita menyadari dan bisa mengintip masa depan mungkin yang sekarang kita alami atau yang pernah kita alami itu adalah yang terbaik buat kita jika kita memang selalu berada di jalan-Nya. Semua itu adalah proses kedewasaan dan peningkatan keimanan kita terhadap-Nya.



Mari Bersyukur :)
Jika kita bersyukur Allah pun akan menambah nikmat yang di berikan kepada kita.


c.h.v

Sabtu, 12 Maret 2011

Tangisan ‘Amru bin Ash Karena Takut Kepada Allah

....

Diriwayatkan oleh Syammah al-Mahri :


Kami menjenguk ‘Amru bin Ash tatkala dia sedang sakit menjelang kematiannya.Dia memalingkan wajahnya ke tembok dan menangis panjang.

Kemudian anaknya berkata,” Apa yang membuat ayah menangis? Bukankan Rasulullah telah memberikan kepada ayah ini dan itu !”

Pada saat itu, dia menangis terisak-isak sambil memalingkan wajahnya kea rah tembok. Kemudian dia memalingkan wajahnya kepada kami, dan berkata, “Sesungguhnya sesuatu yang paling baik adalah kesaksian, bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”

Akan tetapi dalam hidup ini aku telah mengalami tiga fase. Fase pertama, diriku adalah orang yang paling benci kepada Rasulullah. Sama sekali aku tidak suka jika ada orang yang membantunya. Jika melihatnya, maka aku ingin membunuhnya. Jika saja aku mati dalam keadaan seperti itu, maka sudah pasti aku akan termasuk penghuni neraka.

Fase kedua, kemudian Allah menjadikan Islam di dalam hatiku, dan aku datang kepada Rasulullah agar beliau membantuku. Aku berkata kepada Nabi,” Lebarkanlah tangan kananmu,” akan tetapi Nabi tetap menggemgam telapak tanganku.

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata,” Wahai ‘Amru kamu kenapa?”


‘Amru menjawab,” Aku ingin mengajukan syarat.”

Nabi bertanya,” Syarat apa itu?”

‘Amru menjawab,” Aku mengajukan syarat agar Nabi memaafkan diriku.”

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,” Wahai ‘Amru, engkau tahu bahwa Islam telah melebur dosa-dosa yang ada sebelumnya, hijrah telah melebur dosa-dosa yang ada sebelumnya, dan haji telah melebur dosa-dosa yang terjadi sebelumnya.”

Fase ketiga, aku melihat dirikuorang yang paling mencintai Rasulullah. Mataku tidak bisa terlepas dari bayangan kemuliaannya. Jikalau aku diminta untuk melupakannya, maka aku tidak sanggup karena kedua mataku telah terpenuhi keagungannya. Jika saja aku mati dalam keadaan seperti ini, maka aku berharap menjadi penghuni surga.

Kemudian setelah itu, semuanya hilang hingga aku tidak tahu di manakah aku, atau bagaimana keadaanku. Jika aku mati, maka jangan layat aku dengan tangisan atau dengan apai ( adat orang jahiliyah; melayat orang meninggal dengan menangis sambil teriak-teriak dan membawa obor api). Jika kalian menguburku, maka makamkanlah aku ke dalam tanah. Sungguh aku minta tolong kepada kalian hingga aku tahu apa yang diperintahakan oleh para utusan Allah ( malaikat Munkar-Nakir kepada diriku).

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bisa belajar dari setiap kisah yang telah lalu. Mari kita giat mencari bekal untuk kehidupan di dimensi lain nanti. SemangKA ( Semangat Karena Allah )


Sabtu, 22 Januari 2011

Bersyukur kepada Allah

. . . .

Syukur ?


Hanya 2 kata, tetapi banyak makna di dalamnya yang sering kita lupakan, astagfirullah..
Sifat manusia yang sering kali terulangi, di saat kita sedang senang, bahagia, mendapatkan sesuatu yang kita harapkan terkadang kita lupa dengan rasa syukur itu. Lain halnya ketika kita sedang sedih, sakit, banyak masalah dan apa yang kita inginkan tidak tercapai, kita selalu meminta pertolongan Allah dengan cucuran air mata yang tiada henti terus mengalir. Naudzubillah mindzalik.



Betapa zhalimnya manusia, bergelimang nikmat Allah tetapi tidak bersyukur kepada-Nya (Ibrahim: 34). Nikmat yang Allah berikan kepada manusia mencakup aspek lahir (zhaahirah) dan batin (baatinah) serta gabungan dari keduanya. Surat Ar-Rahman menyebutkan berbagai macam kenikmatan itu dan mengingatkan kepada manusia akan nikmat tersebut dengan berulang-ulang sebanyak 31 kali, “Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?”
Semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang seperti itu, Amiin..

Syukur tidak hanya sekedar ucapan Alhamdulillah saja. Allah ta'ala tidak berfirman kepada Nabi Dawud AS, "Ucapkan syukur kepada Allah", namun berfirman "Lakukan!". Ini berarti syukur tidak hanya sekedar ucapan tetapi juga dengan mengamalkan perintah Allah ta'ala dan menjauhi larangan-Nya. Jadi, syukur adalah realisasi ibadah itu sendiri. Ini tidak seperti dipahami sebagian besar orang bahwa syukur itu memuji Allah ta'ala dengan lidah.

Ada kisah tentang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Aisyah radhiyallahu anhu merasa heran dengan qiyamul lail Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau melakukannya hingga kedua kaki beliau bengkaka. Dengan nada takjub dan penuh tanda tanya, Aisyah berkata ."Engkau masih berbuat seperti ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa silammu dan dosa-dosamu pada masa mendatang.?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?" ( Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim ).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak memahami syukur sebatas pujian kepada Allah saja. Menurut beliau syukur ialah upaya seluruh organ tubuh untuk mengerjakan apa saja yang diridhai pemberi nikmat yaitu Allah SWT. Subhanallah begitu indah, tenang dan damainya Islam mendengar jawaban Rasulullah seperti itu.

Seseorang perlu ingat saat dirinya berada dalam kesesatan dan jahiliyah, lalu bagaimana Allah menyelamatkannya dari kegelapan pekat itu kepada cahaya yang terang. Ini seperti yang dilakukan UMar bin Khatab radhiyallahu anhu. Ia ingat saat dirinya berkubang dalam jahiliyah dan makan "Tuhannya" dari kurma. Ia pun tertawa ketika ingat masa lalunya yang "lucu" itu. Setelah menjadi kaya, orang muslim harus ingat bagaimana kondisi dirinya saat miskin. Ia mesti ingat hari-hari saat ia berada dalam ujian dan ruang geraknya dibatasi sebelum pindah ke tempat yang lain atau sebelum situasi beubah. Ia ingat bagaimana badai ujiian berlalu, lantas Allah menyelamatkannya dari badai itu.



Gambar yang membuat saya tersenyum, tenang, dan nyaman saat mebayangkannya.



Begitu tenangnya hidup ini jika dilandaskan rasa syukur yang tiada henti kepada-Nya.

karena Dialah, yang paling mengerti kita, lebih dari kita sendiri…

Dialah, yang paling menyayangi kita…

Dialah, yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita, sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya, dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita…



* Menulis ini terinspirasi dari buku Taujih Ruhiyah karya Abdul Hamid Al-Bilali dan kisah penulis sendiri . . . . : D



Chevy Iskandar
 
Copyright 2009 me and physics Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Ezwpthemes