- To Democritus, atoms were small, hard particles that were all made of the same material but were different shapes and sizes.
- Atoms were infinite in number, always moving and capable of joining together
Pada tahun 1800-an, ilmuwan inggris bernama John Dalton, yang telah lama berkecimpung dalam dunia meteorologi, melakukan pengamatan terhadap komposisi udara. Beliau, menemukan bahwa gas-gas bergabung seolah-olah mereka disusun oleh partikel-partikel. Dalton menggabungkan hasil eksperimennya tersebut dengan pengamatan-pengamatan lain tentang zat dan mengusulkan tentang sebuah teori atom, yaitu :
- Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.
- Atom-atom suatu unsur semuanya serupa dan tidak dapat berubah menjadi atom yang lain. Misal, atom perak tidak dapat dirubah menjadi atom tembaga.
- Molekul dibentuk oleh suatu atom dari unsur yang berlainan
Pada tahun 1897, ilmuwan Inggris J.J. Thomson memberikan petunjuk pertama yaitu atom tersusun dari partikel-partikel yang lebih kecil lagi. Jadi, atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu zat, tetapi masih ada lagi bagian yang lebih kecil lagi dari atom tersebut yang disebut elektron. Dengan demikian, model atom Dalton dan Demokritus telah gugur, karena mereka menganggap atom adalah bagian terkecil dari suatu zat atau materi.
- Thomson studied the passage of an electric current through a gas. As the current passed through the gas, it gave off rays of negatively charged particles.
- Thomson concluded that the negative charges came from within the atom. A particle smaller than an atom had to exist. The atom was divisible!
- Thomson called the negatively charged “corpuscles,” today known as electrons.
- Since the gas was known to be neutral, having no charge, he reasoned that there must be positively charged particles in the atom.
- But he could never find them ( positively charged ??? )
Pada tahin 1908, ilmuwan Inggris yang lain, E.Rutherford melakukan suatu percobaan, teknik yang dilakukan oleh Rutherford ini adalah dengan menembakkan seberkas partikel alpha yang ditembakkan melalui celah pelat timbal dan akhirnya menumbuk lempeng emas. Untuk mendeteksi seberkas partikel alpha tersebut yang keluar dari lempeng emas, dipasang lempeng yang berlapis seng sulfida. Bila partikel alpha menumbuk lempeng ini, maka akan nampak sutu nyala sekilas yang dapat diamati secara visual. Hasil pengamatan Ruherford adalah sebagian besar partikel alpha lewat tanpa mengalami pembelokkan, sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan kembali.
Kemudian, Rutherford menyatakan 3 kesimpulan dari hasil eksperimennya :
- Sebagian besar partikel alpha diteruskan lempeng logam tanpa dibelokkan. Peristiwa ini menunjukkan bahwa sebagian besar ruang dalam atom-atom emas adalah ruang kosong.
- Sedikit sekali partikel alpha yang dipantulkan kembali. Peristiwa ini menunjukkan bahwa partikel alpha ini telah mnumbuk suatu bagian yang keras dari atom, yang disebut nukleus atau inti atom.
- Sebagian kecil partikel alpha dibelokkan dengan sudut-sudut tertentu. Peristiwa ini menunjukkan bahwa dalam atom tersebut terdapat muatan sejenis dengan muatan alpha ( muatannya positif ), seperti yang kita ketahui, bahwa muatan sejenis akan terjadi tolak-menolak pada kedua muatannya, dan jika berlainan jenis, maka akan terjadi gaya tarik menarik.
Dari kesimpulannya tersebut, Rutherford mengajukan model atom baru, yang disebut Model atom Rutherford yang berbunyi :
-
Rutherford reasoned that all of an atom’s positively charged particles were contained in the nucleus. The negatively charged particles were scattered outside the nucleus around the atom’s edge.
bersambung . . . . . . . .
0 komentar:
Posting Komentar