RSS
Wecome to my Blog, enjoy reading :)

Senin, 24 Oktober 2011

Menjadi Mahasiswa Muslim yang Baik

MAHASISWA? Dapat dipisahkan menjadi 2 suku kata, maha dan siswa. Secara sederhana dari dua kata tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa mahasiswa adalah seorang yang “lebih” dari sekedar siswa. Saat kita mendengar kata mahasiswa, mungkin hal yang pertama muncul dalam benak kita adalah seorang akademis, atau lebih sederhana orang yang berkecimpung dengan kegiatan belajar di dunia perkuliahan. Terlepas dari kata “mahasiswa” tersebut, yang akan dibahas dalam tulisan ini bukan apa mahasiswa itu? Tetapi bagaimana menjadi mahasiswa yang benar dan baik tanpa melupakan identitas kita sebagai seorang muslim.

Menjadi mahasiswa muslim yang baik merupakan dambaan atau keinginan setiap muslim yang sedang menjalani dunia perkuliahannya di kampus. Hal ini dikarenakan ketika kita menjadi seorang muslim yang baik, kita dapat membentengi atau menjaga sikap dan perilaku kita sehari-hari agar selalu berada di jalan-Nya dan tidak menyimpang dari ajaran-ajaran Islam sehingga kita dapat selamat dunia dan akhirat. Pentingnya menjadi muslim yang baik bagi mahasiswa dikarenakan masa remaja dan pendewasaan terjadi pada saat kita menginjak dunia perkuliahan ini. Masa remaja dan pendewasaan ini sangat rentan sekali dengan perilaku-perilaku buruk, seperti hal nya ingin mencoba sesuatu yang baru dalam kehidupan. Sayangnya yang banyak dialami oleh seseorang remaja yang menjadi mahasiswa adalah mencoba sesuatu yang baru dalam konteks negatif seperti cara berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, bergaul secara “bebas” tanpa adanya aturan, serta pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari kebaikan. Lingkungan yang tidak baik merupakan faktor yang dapat menyebabkan hal ini dapat terjadi.

Cara agar kita sebagai mahasiswa dapat membentengi diri dari hal-hal negatif dan tetap istiqamah di jalan-Nya adalah :

1. Berteman dengan orang-orang yang beriman.

Maksud point pertama di sini adalah bukan kita membeda-bedakan seseorang untuk menjadi teman kita, kita boleh dan bebas berteman dengan siapa saja. Hal yang penting adalah kita bisa memilih mana yang baik dan buruk dari teman kita tersebut. Yang baiknya diambi, yang buruknya dibuang. Ada yang bilang bahwa jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan kecipratan minyak wangi tersebut sehingga menyebabkan kita wangi, dan jika kita berteman dengan seorang pemabuk, maka kita akan kecipratan bau alkohol yang memabukan tersebut. Jadi, lebih dekatlah kepada orang-orang beriman sehingga kita dapat saling mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan.

2. Mendengarkan perkataan dan memilih perkataan yang baik

Hal ini dapat kita pelajari dari firman Allah dalam surat Az Zumar ayat 18

“...yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.

Maksud yang paling baik di sini adalah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al Quran karena ia adalah yang paling baik. Dari ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa isi dalam kandungan AL Quran adalah perkataan yang paling baik diantara perkataan-perkataan yang lain, karena itu merupakan perkataan Allah untuk kita. Begitu banyak perkataan yang kita dengar sehari-hari di kampus atau dimanapun kita berada, hal itu merupakan wajar adanya. Yang harus kita lakukan adalah menyaring setiap perkataan tersebut, apakah sesuai dengan Al Quran? atau malah menyimpang dari Al Quran? Jadi perbanyaklah berkomunikasi dengan Al Quran agar kita tetap terjaga di jalan-Nya, karena pesan-pesan terbaik ada di dalamnya.

3. Jadilah mahasiswa yang selalu berpikir dan berbuat kebaikan

Allah Swt berfirman dalam surat Al A’raf ayat 179 yang artinya:

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekusaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”.

Jadilah mahasiswa yang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Kita sebagai mahasiswa harus selalu memikirkan hal-hal kecil maupun besar yang kita alami untuk menjadi pembelajaran dalam hidup. Kita pun harus menyadari bahwa semua Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia jika kita mau memikirkannya. Contoh kecilnya adalah ketika kita sedang tidur lelap di tengah malam, tiba-tiba seekor nyamuk menghisap darah kita, sehingga kita terbangun karena tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Jika kita mau memikirkan hal tersebut, mengapa nyamuk tersebut mengganggu kita di tengah malam maka berpikirlah bahwa nyamuk tersebut diutus oleh Allah SWT agar kita melaksanakan solat malam. Subhanallah, indah dan menyenangkan bukan ketika kita berpikir tentang sisi lain penciptaan seekor nyamuk di dunia untuk membangunkan seseorang agar solat malam?

Selain mahasiswa dituntut untuk selalu berpikir mulai dari hal kecil hingga besar, kemuliaan manusia sebagai mahasiswa bisa kita pahami dari iman dan amal shaleh atau kebaikannya dalam bersikap, berpikir, dan bertingkah laku dimanapun dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Itu sebabnya, semakin banyak perbuatan baik yang dilakukan, maka akan semakin mulia harkat dan martabatnya dihadapan Allah Swt. Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk berloma-lomba dalam kebaikan sebagaimana firman Allah yang artinya:

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS 2:148).

Ayooo menjadi mahasiswa yang baik dan benar tanpa melupakan identitas kita sebagai muslim. Perkuat “sistem imun” untuk melawan “partikel-partikel” negatif yang dapat merusak diri ini dengan cara seperti yang telah disebutkan di atas !

Jadilah mahasiswa yang syar’i, tetap semangat belajar untuk kesejahteraan bersama serta yang paling penting adalah tetap istiqamah di jalan Allah SWT. Seimbangkan semua hal tersebut, Insya Allah kita akan menjadi mahasiswa muslim yang BAIK !

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 me and physics Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Ezwpthemes